27 September 2010

Puzzle dari NYA

Bukankah 
kita tak perlu menjadi Jean paul satire yang dengan romantis 
menolak menikahi kekasihnya karena tak mau rebut eksistensinya,
kita tak perlu lakukan itu
sebab pernikahan kita nanti tidak akan sedikitpun mennghilangkan eksistensi. 
Justru sebagai bentuk tanggung jawab untuk menghargai pasangan dalam kebersamaan  disegala waktu

dalam pernikahan kita nanti 
semoga kita temukan arti pernikahan itu sendiri 
betapapun pahit dan tak terduga dan kita tempuh dengan bahagia 
seperti ketika kita menyusun puzzle yang begitu rumit namun mengasyikkan 

dalam pernikahan kita nanti
semoga kita tidak akan pernah bosan 
seperti layaknya serangkaian puzzle yang telah kita kenali polanya


semoga dalam pernikahan nanti
kita tetap bergairah melengkapi serangkaian puzzle hadiah dari Allah.
Keping demi keping dan mulai dari sisi manapun 
asalkan dari titik yang kita sepakati bersama 
dan kita bisa saling bertukar puzzle,saling mencocokkan pola dan corak setahap demi setahap dengan fikiran jernih





September 2010   
untuk kekasih hatiku  

No comments:

Post a Comment