27 January 2011

Cinta....cinta.... (Obrolan santai tentang Perspektif Cinta)

When our two souls stand up erect and strong,  
Face to face, silent, drawing nigh and nigher,  
Until the lengthening wings break into fire  
At either curvèd point,—what bitter wrong  
Can the earth do to us, that we should not long 
Be here contented? Think. In mounting higher,  
The angels would press on us and aspire  
To drop some golden orb of perfect song  

Into our deep, dear silence. Let us stay  
Rather on earth, Beloved,—where the unfit 
Contrarious moods of men recoil away  
And isolate pure spirits, and permit  
A place to stand and love in for a day,  
With darkness and the death-hour rounding it.

(Sonnet 22 ;  Elizabeth Barrett Browning)


Cinta. Hhhmmm.. Rasanya takkan pernah ada habisnya jika membicarakan cinta. Sebuah kata yang penuh makna dan penuh nuansa serta selalu menyuguhkan berbagai cerita di dalamnya. Begitupun dengan  pemaknaannya yang berbeda bagi setiap orang. Cinta selalu memiliki definisi yang beragam, tergantung dari pengalaman cinta yang dialami si pembicara itu sendiri (termasuk juga saya pastinya *_^). Cinta selalu menjadi inspirasi untuk melahirhan ide. Pujangga pun selalu menggoreskan buah pikirnya atas dasar cinta, baik dalam nuansa yang indah atau bahkan dalam wajah cinta yang kelabu.

Saya jadi teringat seorang sahabat saya (itu pun kalau dia masih menganggap saya sebagai sahabat tentunya, hehehe...). Ketika saya tanyakan pendapatnya mengenai cinta, sahabat saya ini mengartikan cinta sebagai sesuatu perasaan suka pada sesuatu apa saja dan berujung sayang, lalu timbul rasa takut kehilangan.

Bahkan beberapa hari yang lalu dia membuat sebuah catatan  berjudul:

kata yang terucap disaat aku dipaksa hatiku untuk tetap memendam rasa pada seorang wanita dan disaat ragaku tak kuasa menolak... 

Isinya sih hanya tiga kata, yaitu 


Aku sangat mencintaimu

Singkat, padat  (tidak sepadan memang dengan judulnya yang begitu panjang), tapi seperti yang sudah saya katakan, catatan singkat ini benar- benar touching, dan penuh makna (berdasarkan perspektif saya tentunya).

Kalau saya boleh berpendapat, jika kita mencintai seseorang, bukan berarti kita tidak pernah merasa sakit hati atau bebas dari segala penderitaan. Bukan berarti kita selalu menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan tidak pernah luka sedikitpun karena selalu bahagia setiap saat. Cinta itu  bukan berarti kita selalu memiliki teman yang akan selalu membantu kita melewati masa- masa sulit. Mencintai seseorang bukan berarti setiap kepedihan jauh lebih berat daripada kesedihan yang dapat diselesaikan dalam pelukan satu sama lain.

Kata orang, cinta itu keajaiban (saya pun setuju, hehehe..). Bahkan lebih ajaib dan lebih indah dibandingkan 7 keajaiban dunia, termasuk taman gantung di Babilonia. Mungkin keindahan dan keajainannya itu karena cinta dibangun dengan hasrat dan juga kelembutan yang cukup supaya bisa  bertahan seumur hidup dan bisa menuntun kita melewati jalan kehidupan.

Saya yakin bahwa semua orang paham dan menyadari  betapa hebatnya magnet cinta. Karena cinta kita bisa saling berbicara, saling mendengar, memahami, memberi semangat jika salah satu ada di titik keraguan, memaafkan tanpa syarat apapun. Jika kita mencintai seseorang, mestinya tidak ada ingatan tentang luka hati, bahkan atas nama cinta kita rela membiarkan orang yang kita cintai itu hidup bahagia dengan pilihan hatinya.


Well...that's my path about love. Are you on my path Guys,? So..what do you thing about...


27 Januari 2011

26 January 2011

Untitled


Bercermin dalam riak air mata
Berkeruhkan duka


Lalu
Membesit bisu


 



Lampung, 2011
tersudut nikmati rinai

19 January 2011

Patung dirimu

Ah...
Sungguhkah kau tak malu
ditelanjangi keserakahan
terlihat sibuk menjual dosa dosa

karuan saja aku tersentak
Aku benar benar dibuat kaget dan tak mengerti
sungguh aku tak mengerti

zaman yang mabuk
Uang mewujud dewa
Penuhi kepala manusia
Bicara kebenaran di mana mana

Makin dalam kau tersesatdalam kubangan

Kau tau itu?



_
 Lampung, 19 Januari 2011

Setelah  nikmati penggalan narasi deskripsi
tokoh fenomenal  awal tahun ini.





13 January 2011

あなたからのメッセージ

Untuk seorang Seno Ibrahim yang membuatku  masih bertahan untuk menyimpan dan menjaga rasaku, seseorang yang telah datang dan selalu hadir dalam guliran waktuku, dan entah sampai kapan.

Hari ini  tepat di tanggal, bulan dan jam yang sama, kembali kueja tiap kata pada inbox di ponselku. Pesan singkat yang dulu kau kirim untukku sebelum kau pergi tinggalkanku. Apa kau masih mengingatnya?

  あたしの                                                                  
  今から
  本当に
  どうもすみませんでした
  さよなら
  大好きな人



E.R,  Januari 2011
 Napak tilas 13 Januari beberapa tahun lalu.

12 January 2011

Pesan singkat untuk kekasih hatiku






Pasti takkan pernah terfikirkan olehmu bahwa perjumpaan kita selalu kunanti. Kau pun takkan percaya bahwa kepergianmu tinggalkan kesan yang mengendap menjadi onggokan kenangan di sini, bahkan menjelma rindu yang akan selalu rontok.

Kau  datang dalam guliran waktu dan hidupku ini. Waktu yang selalu mempersembahkan kisah-kisah baru bagi perjalananku. Entah kisah-kisah  nyata ataupun hanya sebuah fatamorgana. Kau datang dan mengada di dalamnya, bersama dalam mimpi. Sebuah mimpi yang menjelma dalam kenyataan, atau sebenarnya hanyalah sebuah kenyataan yang menjelma dalam mimpiku. Aku merasa seolah terperangkap dalam kisah ini. Sulit bagiku untuk mengakhiri perjalanan ini, sama sulitnya jika kuharus menjawab pertanyaan siapa yang membawamu datang ke guliran waktuku, dimana kita sempat bertemu dan bertemu lagi.

Kau datang dalam guliran waktu dan hidupku ini. Waktu dimana aku merasa bahwa kau telah menjamah hatiku dengan sikap acuh serta segala keangkuhan yang kau miliki yang justru terkesan begitu menarik di mataku. Kupandang sekeliling begitu tenang, berpgar kabut tipis sejuk, seakan waktu akan selamanya seperti ini. Pertemuan kita bagai mimpi, antara ada dan tiada.

Kau ingat bagaimana pertama kali kita bertegur sapa?  dunia belum terik pada September  beberapa tahun silam. Kau menyapaku lewat telepon. Bukan menyapa.. tapi lebih tepatnya hanyalah menanyakan seseorang melaluiku dengan nada suaramu yang naik setengah oktaf. Sesaat saja aku merasa begitu membencimu meski aku tak tau siapa kau sebenarnya. Sejak itu dan hari selanjutnya, rasa benci ini makin menjadi terhadapmu.

Kuarsa tetap bergulir hingga semuanya berubah pada suatu ketika.  Sesaat saja aku merasa ingin berikan senyum terbaikku untukmu. Entah karena aku merasa serupa wajah asing atau ada alasan lain. Ah... ternyata semuanya memang telah berubah. Entahlah.. tapi yang pasti, setelah kuberikan senyum terbaikku, aku mulai merasa betah dan enggan untuk beranjak  darimu.

Beberapa tahun kemudian, saat kau putuskan tuk tinggalkanku sejenak (itu yang kau ucapkan padaku), kau bahkan tak beri sedikit kabar yang melegakan untukku. Jarak begitu  membentang. Dalam hati  kuendapkan perasaanku tentangmu, kutanyakan relasiku denganmu. Hingga pada suatu hari,

ketika kuangkat dering ponselku:

Ohayo Gozimassu!
sapamu pecahkan kebisuan
di bentang jarak yang telah kali kesekian mengendap  rinduku padamu


Di sini aku akan  tetap menanti serupa pasir di hamparan pantai yang akan tetap setia menantimu hinggap kembali untuk  labuhkan lelahmu padaku, atau jika mungkin, belaian ombakku kan surutkan sedihmu.

Kau tau, sampai saat ini aku masih bertahan untuk menyimpan dan menjaga rasaku untukmu, seseorang yang telah datang dan selalu hadir dalam guliran waktuku, dan entah sampai kapan.


 
dear,S.I 
 Napak tilas jejak kesan yang kau tinggalkan
di sepanjang jalan dan kelokan menuju Jepang

09 January 2011

Sin and Sinner


Ketika kau bisikkan tembang kasmaran:
"Cintaku untukmu kekasih tercantikku."

Kaupun begitu memuja lambungkan khayalaku
Kau memeluk  mengecupku
Kurasakan seluruhku kau siram madu yang membuncah
Bagaikan lahar  begitu hangat
Kau bawaku ke telaga asmara
yang seakan bisa pengaruhi jiwa dan raga


Tiba-tiba imanku roboh  pegangan hidupku hancur
Tertimpa dua raga yang menyatu
Aku seolah tak bisa lagi menolak

tapi aku masih menggumam dalam hati:
"Ke mana kita akan pergi, ke surga atau malah ke neraka?"





E.R, January 09, 2011

Mengingat sebuah wacana kehidupan remaja kita saat ini
yang terpengaruh pergeseran nilai budaya

07 January 2011

I'm not a pupet

Yet...
Haven't known yet
Wanna try to keep silent in a moment
Wanna think something that I never did before

No...
Haven't no idea
Just walk in this line
just walk on it

But...
I'm not a puppet
who walk on the line that someone decide me to walk on it

Well...
I prefer focus on my Lord decide me to walk on it
That's it




---------------------------------------------
E.R, January 07, 2011

In the rainy calm night while remembering thee
----------------------------------------------

05 January 2011

Deemed beautiful light




Well..
Lord of delight,
shone beautiful light


Then...
Gazed at your light
sparkling bright
keep my self open to you
and love you in all
with all I have to give and all I feel inside
my innermost fears, feeling, secret and dreams
through the door of my soul



-----------------------------------------------
E.R, January 05, 2011

in the only way I know how completely my life
and proud to be a moeslem.
-----------------------------------------------